Senin, 31 Desember 2012

Jarimatika




Mengapa Anak Perlu Menguasai Ketrampilan Berhitung?

Disamping kemampuan membaca, ketrampilan berhitung adalah salah satu ketrampilan dasar yang perlu dikuasai oleh anak-anak kita.
Bila ketrampilan membaca dapat memperluas cakrawala anak-anak kita, maka berhitung juga mempunyai banyak manfaat; diantaranya:
  • Agar anak kita dapat lebih memahami alam semesta dan hukum-hukum yang berlaku di dalamnya
  • Agar anak kita dapat melakukan perencanaan dan evaluasi dengan baik saat dewasa nanti
  • Agar anak-anak kita dapat membuat rancangan dan konstruksi dengan benar
  • Yang juga tidak kalah penting adalah agar anak-anak kita dapat berlaku adil
  • Kemudian agar mereka bisa berbelanja dengan benar
  • Lalu juga agar mereka tidak mudah ditipu
  • Dan tentu masih banyak lagi nilai pentingnya bagi kehidupan anak kita.
Begitu pentingnya ketrampilan berhitung ini, sehingga orang tua --secara sadar maupun tidak – seringkali ‘memaksa’ anak untuk segera menguasai berhitung dengan baik.

Begitu bersemangatnya orang tua dalam mendorong anak agar pandai berhitung, acap kali kemudian menjadi kurang proporsional. Orang tua mulai panik kalau anaknya dinilainya terlambat menguasai ketrampilan berhitung. Apalagi bila orang tua melihat anak-anak yang sebaya sudah banyak yang menguasai ketrampilan berhitung dengan baik....., kepanikan bisa berkembang menjadi kejengkelan, kemarahan, dsb.

Padahal seperti halnya ketrampilan yang lain, untuk dapat berhitung dengan baik diperlukan suatu proses :
  1. Anak perlu untuk memahami bilangan dan proses membilang
  2. Kemudian mulai dikenalkan dengan lambang bilangan
  3. Setelah itu diajarkan konsep operasi hitung
  4. Baru kemudian dikenalkan aneka cara dan metode melakukan penghitungan.
Jarimatika merupakan salah satu cara melakukan operasi hitung.

Jika kita melakukan latihan berhitung secara berulang-ulang bersama dengan anak-anak kita --tidak perlu kuatir-- anak kita pasti menguasai ketrampilan ini dengan baik.

Saya yakin ini bukan hal baru. Sewaktu anak-anak kita masih bayi, dan kita mulai mengajarkan padanya berbicara, kita ucapkan satu kata dan menunjukkan maknanya berulang-ulang di hadapannya, misalnya kata: Ibu.

Dan kita melakukannya puluhan… ratusan…bahkan mungkin ribuan kali sebelum mendapatkan respon dari anak kita. Meski begitu kita sabar melakukannya

Respon seperti apapun yang muncul dari anak kita, senantiasa kita sambut dengan gembira dan pujian, seperti: ”Anak Mama memang hebat!” dan pujian-pujian sejenis dengan itu. Intinya: Selalu mengapresiasi anak dan memberikan dorongan semangat mencapai yang lebih baik lagi.

Bahkan seandainya responnya pun tidak sesuai dengan maksud orang tua, kita tetap memberikan pujian dan dorongan. Bukankah demikian?

Lalu mengapa kemudian kita kehilangan kontrol saat membimbing anak kita memahami persoalan berhitung?? Kita cenderung menjadi tidak fair terhadap anak-anak ketika berurusan dengan berhitung dan juga Matematika pada umumnya?

Mungkin, sekali lagi mungkin secara tidak sadar kita membandingkan kemampuan berpikir anak dengan diri kita

Atau melebih-lebihkan apa yang telah kita kerjakan, seperti “Bukankah Mama sudah mengajarkan padamu ratusan kali…” Benarkah demikian?

Atau jangan-jangan ketidak-sabaran kita itu representasi dari kebingungan kita untuk memahamkan kepada anak ketrampilan beritung dan Matematika?

Jika demikian, moga-moga Jarimatika dapat membantu Anda untuk bersama-sama anak mengenali proses berhitung dan tatacara berhitung dengan cara yang Mudah dan Menyenangkan.

Jarimatika

Berikut ini kita akan berbincang-bincang tentang suatu cara untuk melatih ketrampilan berhitung anak-anak. Kami menyebutnya dengan nama JARIMATIKA.

Mengapa disebut Jarimatika?
Karena kita akan memanfaatkan jari-jari tangan untuk alat bantu menyelesaikan Aritmatika (dalam hal ini proses berhitung): Kali – Bagi –Tambah – dan Kurang atau biar keren disingkat dengan KaBaTaku.

Apa nilai lebihnya?
  • Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung. Hal ini akan membuat anak mudah melakukannya.
  • Gerakan jari-jari tangan akan menarik minat anak. Mungkin mereka menganggapnya lucu. Yang jelas, mereka akan melakukannya dengan GEMBIRA.
  • Jarimatika relatif tidak memberatkan memori otak saat digunakan.
  • Alatnya tidak perlu dibeli, tidak akan pernah ketinggalan, atau terlupa dimana menyimpannya….
  • ….dan juga tidak bisa disita saat ujian…

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.